Page

Friday, May 11, 2012

Cerita Dewasa: Satu Jam Paling Berharga


Berawal dari pekerjaanku yg hanya sebagai sekretaris direktur utama di sebuah perusahaan besar di Bandung. Pekerjaanku sangatlah mudah ketimbang sekretaris” lain. Aku hanya duduk tenang di meja kerjaku dan menunggu tugas dari bos. Kebetulan bosku ini orangnya sangat rajin dan senang bekerja jadi pekerjaanku sebagai asistennya yg seharusnya selalu sibuk malah terbalik. Keadaan ini terlihat seperti akulah yg menjadi bosnya.
Bosku ini adalah sosok laki-laki yg sangat sempurna. Bagaimana tidak, ia diberkahi  paras yg tampan, hati yg baik, otak yg sangat encer dan ditambah lagi uang yg melimpah. Jika bicara kekayaannya, mungkin bisa untuk membeli seluruh Gym di Bandung. Tapi sayangnya saat ini dia masih dihadapkan dengan masalah yg sangat sulit. Pernikahannya sudah diambang perceraian. Akhir” ini jg ia terlihat sangat pucat dan tidak bergairah sama sekali. 

Perusahaan tempatku mencari nafkah ini bergerak di bidang teknologi. Jadi setiap saat harus ada ide yg muncul dari otak karyawan agar bisa bersaing dengan barang impor. Maka dari itu aku sangat beruntung bisa bekerja di sini karena aku hanya lulus SMA dan syarat bekerja di sini minimal S1. Tapi saat itu bosku melihat bakatku dalam mengetik dengan cepat dan ia tertarik untuk mengajakku untuk menjadi sekretarisnya. Tidak perlu pikir panjang aku langsung menerima ajakannya yg menggiurkan itu. Hitung” juga membantu ayah mencari nafkah. Lumayan gaji yg diberikan cukup untuk melanjutkan pendidikanku.
Hari itu adalah awal tahun dan perusahaan ingin membuat inovasi baru. Jadi karyawan” di perusahaan tersebut harus kerja ekstra keras untuk mendapat ide yg cemerlang. Aku juga jadinya kena imbas. Walaupun aku hanya sebagai asisten, tapi aku harus terus melayani keinginan bos yg setiap harinya terus bertambah. Apalagi seminggu kedepan banyak meeting yg diadakan bos untuk membicarakan hal tersebut. Tenaga dan mentalku pun harus dipaksakan untuk membantu bos yg selama ini baik denganku.
Bosku ini bernama Fernanda Bramansyah. Aku biasa memanggilnya Pak Bram atau Bos Bram jika batinku memintanya. Saat itu meeting diadakan setelah pulang dari kerja dan aku pun terpaksa lembur lagi untuk menemani si bos yg aduhai itu. “ Loly, kesini sebentar.”panggilnya. “ iya Pak. Tunggu sebentar. “sahutku yg sudah sangat lelah. “ tolong buatkan saya kopihitam satu.”pintanya padaku. Baru mau aku menjawab, salah satu karyawan dan termasuk bawahan Pak Bram langsung nyeroscos. “ aku juga buatkan satu ya. Jangan terlalu manis dan jangan terlalu pahit. Ingat itu! Satu lagi, janga diberi cabe karena aku gak suka. “katanya ngelantur. Serempak seruangan meeting tersebut tertawa mendengar kata” dari Rony yg tadi memintaku membuatkannya kopi. “ hanya dua saja pak?”tanyaku memastikan. “ iya loly. Cepat sedikit ya!” sahut pak bram. Aku pun langsung bergegas ke dapur dan mebuakan mereka kopi.
Sampai di dapur, aku bertemu dengan satpam perusahaan di sana. Lidahnya langsung menjulur keluar tanda sangat senang melihatku. Wajar saja, aku termasuk wanita yg sangat menggoda para kaum adam. Sekarang saja pacarku sudah ada 5. Wajahku yang cantik juga dibarengi dengan bemper depan belakang yg sangat besar dan aduhai. Jadi aku manfaatkan kelebihanku itu menggaet banyak pria. Sayangnya, pacar”ku sekarang tidak ada satu pun yg menarik hati. Semunya di bwah rata”. Lain dengan pak Bram. Jadi aku punya impian menggaet Pak Bram yg super cool dan sangat berwibawa itu.
Kembali ke cerita. Saat di dapur Jono, satpam perusahaan itu, mencoba mengodaku. “ ehh ada eneng. Mau kemana? Kok udah malem gini belum pulang?”katanya dengan logat yg penuh godaan” gombal. “ iya pak. Soalnya saya harus mendampingi Pak Bram meeting.”jawabku dengan lembut. Kami pun berduan di dapur sambil membuat kopi masing”. Tapi kami tidak melakukan hal” yg ada dipikaran para pembaca sekalian. Aku sangat beruntung tidak di setubuhi olehnya. Padahal aku sempat sedikit memancingnya dengan menaikkan rokku yg semulanya sudah sangat pendek karena pahaku sangat gatal. Mungkin karena perusahaan ku sangat MEWAH(Mepet dengan sawah). Aku juga tidak berminat bercinta dengannya.
Sehabis selesai membuat kopi, aku langsung bergegas ke ruang meeting. Pak Bram dan Roni sudah menunggu. Setibanya di ruang meeting aku langsung jongkok karena kebetulan meetingnya lesehan jadi agar lebih sopan. Saat aku mulai jongkok, suasan di ruangan tersebut langsung senyap. Semua mata memandangku. Bukan wajah, tapi rokku yg sedikit terbuka. Apalagi saat itu aku sangat lupa memakai daleman jadi CDku yg berwarna putih langsung terlihat tanpa halangan. Hal itu membuat aku syok.
Saat keluar dari ruangan itu, aku  sempat mendengar sedikit pembicaraan mereka dari balik pintu. “Bram, kau sangat pintar memilih asisten.”sahut salah satu relasi bisnis pak bram dengan logat bataknya. “iya dong. Saya memang sangat pintar bukan. Dia adalah sekretaris terbaikku yg pernah ku miliki. Pelayanan pemandangan yg sangat hot adalah senjatanya.”jawab pak bram dengan kocak. Serentak semua bibir di ruangan itu mengeluarkan tawa yg sangat keras.
Saat itu aku sangat bingung. Pak Bram yg semulanya sangat polos dan sangat jarang mengeluarkan suaranya tiba” saat itu kekocakannya keluar. Dalam pikirku hanya senang karena pak Bram yg aku impi”kan selama ini sangat menyukaiku. Apalagi kalau ia mau mengajakku bercinta. Tak bisa dibyangkan nikmatnya bercinta dengan seorang yg tampan dengan tubuh atletis yg aduhai. Tak apalah jika virginku diambil olehnya.
Sekitar pukul sebelas meeting telah usai dan aku mendahului pulang dari pak Bram karena aku harus jalan kaki menuju rumah. Baru sekitar 100 langkah aku berjalan keluar dari kantor, mobil sedan warna merah sudah menghampiriku. Pak Bram lah yg mengendarainya. “ Loly, sini saya antarkan kamu pulang. Kasian kan kamu perempuan sendirian pulang malam” begini.”ajakannya dengan wibawa yg sangat menggoda. “terimakasih pak. Saya bisa pulang sendiri kok. Rumah saya deket sini juga.”jawabku yg pura” menolak ajakannya dengan senyum kurang meyakinkan. “ayolah Loly. Cepat naik.”sahutnya sedikit memaksa. Sangat badoh jika aku menolak ajakan Pak Bram.
Ini bukan pertama kalinya aku diantarkan pulang oleh Pak Bram. Sudah ada puluhan kali aku diantarkan pulang olehhnya. Tapi ini pertama kalinya aku diantarkan pulang menggunakan mobil barunya yg sangat mewah itu.
Di tengah mobil, aku hanya bisa terdiam dan sangat malu mengeluarkan kata” dari bibir yg sangat manis yg aku miliki ini. Pak Bram pun demikian. Dia sangat serius menyetir. Saking seriusnya, keringat pak bram mengucur dan aku mencoba menbantunya mengelap untuk sedikit menghilangkan rasa gugupku. “ sini pak, saya bantu membersihkannya.”tawarku. aku langsung mengambil tissue dan membersihkan keringat yg ada di sekitar wajahnya dan yg jatuh ke pakaiannya. Saat aku membersihkan keringat yg terjatuh di sekitar celananya, tak sengaja tanganku menyenggol kontolnya yg ternyata stand up. Aku terkejut dan salah tingkah. “ kenapa Loly? Punya saya memang seperti itu. Selalu berdiri jika bertemu wanita cantik dan seksi.”. aku tak kuasa mendengar kata” itu. Setelah itu, tangannya mencoba menggapai tanganku yg sedikit gemeteran karena kejadian tadi. Tangannya yg halus seperti tangan wanita itu mendekap hangat tanganku. “ sudahlah Loly. Tidak usah gugup seperti itu”. Setelah itu tangannya mulai tour di sekitar tubuhku. Pahaku yg sedikit terlihat karena aku menggunakan rok mini. Tangannya meraba” pahaku. Rasa geli bercampur aduk dengan rasa menyesal, nafsu dan malu. Tapi sentuhan tangan dari pak bram sedikit membuatku terangsang jadi aku membiarkannya.
Beberapa saat kemudian, mobil berhenti tepat di depan pagar rumahku. Tanganku sudah hampir membuka pintu tiba” di tarik oleh pak bram. Mungkin karena nafsu ia langsung mencium bibirku. Selama kurang lebih 10menit bibir kami beradu di dalam sedan itu. Aku menikmatinya walaupun harga diriku sedikit terinjak. Selesai bibir pak bram menciumi bibirku, aku langsung turn dari mobil. “ makasi ya pak.”kataku dengan senyum yg manis. “saya yg seharusnya berterimakasih”. Pak bram langsung pamit pulang karena sudah malam.
Aku langsung pergi ke kamar tidurku tanpa berganti baju. Aku biasa melakukan onani setiap aku mendapat rangsangan dari laki”. Birahiku sudah memuncak dan aku pun langsung melucuti seluruh pakaianku dan aku tidur hanya dengan balutan selimut saja. Saat aku membuka rokku, CD yg aku gunakan sudah sedikit basah oleh cairan memekku. Aku tidak menghiraukannya dan langsung memasukkan jari tengahku ke dalam lubang memekku. Sampai klimaksku tercapai, aku langsung tidur dan berharap bisa bermimpi bercinta dengan pak bram.
Keesokan harinya, dengan tubuh yg terbalut apapun aku langsung mesuk kamar mandi untuk mandi karena saat itu adalah hari kerja. Dengan cepat aku memakai pakainku dan langsung berangkat kerja. Saat itu aku diantar oleh pacarku yg kelima yg kebetulan rumahnya sangat dekat denganku. Pacarku inilah yg sangat mencintaiku karena selalu mau aku suruh” jadi aku sangat beruntung memilikinya.
Sampai di kantor, aku langsung menuju meja kerjaku karena kebetulan akhir” ini aku banyak kerjaan. Rasa kantuk yg masih ada karena kemarin harus pulang sangat malam dan dibarengi capeknya onani, aku lawan dengan segelas kopi yg aku buat. Jariku terus beradu dengan keyboard computer.
Perusahaan ini sangatlah unik. Tidak hanya di sekolah aja terdapat bel, di perusahaan ini jg ada. Hal ini bertujuan mengatur karyawannya agar disiplin waktu. Sanksi yg diberikan perusahaan ini jika melanggar peraturan cukup keras. Yg paling parah sudah pasti dipecat. Maka dari itu kedisiplinanku di uji di perusahaan ini.
Karena tubuhku semuanya sakit, aku meminta ijin pulang duluan dengan pak bram. Baru saja aku masuk ke ruangannya, dia mendahului pembicaraanku. “ Loly, nanti kita ada meeting lagi. Tolong siapkan ruangannya lagi.” Katanya dengan sangat santun. Harapan langsung pupus. Dengan terpaksa aku harus menurutinya.
Bel untuk pulang pun berbunyi. Untuk kesekian kalinya aku harus lembur. Batinku sudah tidak bisa menahan rasa capekku.
Semua anggota meeting pun memasuki ruangan termasuk Pak Bram dan Roni. Aku pun kembali harus membuatkan minum si bos. Kali ini banyak pesanan. Aku pun kewalahan membuatnya.
Saat itu kebetulan Roni sedang pergi ke kamar kecil melihatku sedang jongkok mengambil cangkir di bawah meja. Pastinya sedikit banyak ia melihat sesuatu di balik rokku. Birahinya pun mulai memuncak. Caranya yg ia gunakan sangatlah jitu. Roni berniat membantuku membuat kopi terlebih dahulu agar bisa melihatku lebih dekat.
Roni juga tidak kalah ganteng dan keren dari pak bram. Tapi sayangnya cara ngomongnya yg kurang teratur itu membuatnya mendapat julukan “Si mulut ember”. Tapi menurutku, ketampanannya bisa menutupi kekurangannya itu.
Roni menghampiriku dari belakang dan langsung memelukku. Aku sangat kaget dan takut. Ia bermaksud membantuku tapi dengan cara yg cukup romantic. “ Loly, boleh abang bantu?” katanya. “ dengan seeee…naaaang hati.”jawbku dengan gugup karena rangkulannya sangat hangat. Sehabis mendengar jawabanku ia bukannya membantuku membuat minum, tapi malah mencoba membuatku bernafsu padanya. Ia menggesek-gesekkan kontolnya dengan pantatku. Tak ku sangak Roni melakukan hal ini padaku. Aku merasa senang tapi rasa Maluku tak bisa di lawan lagi, jadi aku hanya salah tingkah. Hany beberapa saat Roni melakukannya. “Loly, nanti pulang sama aku aja ya. Aku mau memberikanmu surprice”. Dengan senang hati aku menerima ajakan itu.
Setelah selesai membuat minum, aku didampingi Roni menuju ruang meeting. Saat aku datang, semua mulai menutup mulutnya dan menungguku menjongkokkan badanku. Tapi saat itu sudah ingat memakai daleman jadi mereka tidak bisa mengintipnya lagi.
Seusai  meeting aku langsung bergegas pulang dan menuju mobil Roni. Wajah Roni tampak tidak sabar. Entah apa yg akan ia berikan kepadaku. Aku jg semakin penasran.
Sampai di depan mobil, Roni langsung membukakanku pintu dan mempersilahkanku masuk. Seperti mau nikah saja. Kami pun bergegas pergi dari kantor menuju rumahku. Awalnya kami hanya diam saja. Tapi Ronilah yg memulai duluan. “ Loly, kamu cantik sekali hari ini”. ”abang Roni bisa aja dehh”. “beneran kok. Udah cantik seksi lagi” katanya sambil memandangi payudaraku yg terlihat sedikit. “ bisa aja deh. Abang juga keren banget hari ini”. Tanpa pikir panjang, Roni pun menggapai tanganku dan menempelkannya di kontolnya. Sangat terkejutlah yg kurasakan saat itu. “ Loly sayang, inilah surpricenya”. Aku kaget mendengarnya. Dengan memberanikan diri aku menganggukkan kepalaku dan tersenyum.
Tangannya taj bisa berhenti menggeskkan tanganku dengan kontolnya yg sudah stand up sejak dari meeting. Aku hanya bisa pasrah kenikmatan. Tak berapa saat, mobil berhenti di tempat yg sangat sepi dan sunyi. “ kok berhenti?”. Belum selsai aku bicara, bibirnya sudah menyambar bibirku. Pertarungan bibirpun tak terhindarkan. Beberapa saat kemudian, Roni mengajakku ke jok belakang. Aku pun menurutinya saja.
Baru saja kami menyentuh kursi, resleting celana Roni sudah di buka dan kontolnya yg aduhai terpampang di depan wajahku. Setelah itu, wajahku di gapainya dan langsung dihadapkan dengan kontolnya. “Loly, tolong dong sayaang” katanya dengan penuh nafsu. Bibir manisku pun menghisap kontolnya dengan penuh perasaan nafsu. “ahhhhhh… terus saayyyyaaanggg…”desahan menggodanya. Dengan semangat juga ia mendorong kepalaku maju mundur. Tak ber selang lama, aku melepaskan bibirku dan membuka bajuku. Tak sabar, bibir Roni langsung menyambar payudaraku yg besar dan masih belum terjamah. “ahhhhhhhhh…” desahanku sembari ia menghisap payudaraku. Giginya menggigit kecil putingku yg sudah mulai memerah kenafsuan. Tanpa pikir panjang lagi, pakaian kami sudah tersebar di seluruh sudut mobil. Kaca yg sangat gelap membantu kami bercinta di dalam mobil. Hanya seberkas cahaya dari lampu tamanlah yg menemani bercinta.
Baru saja aku buka CDku, kontolnya sudah bersiap untuk meluncur. Aku jg sudah tidak bisa menahan birahiku. Kontolnya pun memasuki memekku. “aaahhhhhhhhhhhh…..”. jeritan panjang terdengar dari bibirku. Untuk pertama kalinya kontol memasuki liang memekku. Dibandingkan jari tengahku yg biasa aku gunakan onani, kontol Roni jauh besar dan nikmat. Virginku pun didapatkannya. Darah perawan mengalir dari dalam memekku. Sofa mobil pun sedikit ternodai oleh darah perawanku. Aku sudah tak bisa menahan nafsuku lagi. Aku pun meladeni permainannya.
Pinggulnya sudah mulai maju mundur. “Loly,memekmu nikmat bangeetttt.”. “kontolmu jg mantap banget bang. Ahhhhhhhhhhhh …..”. Kami bercinta dengan sangat nikmat. Aku sangat menikmatinya. Sebelum aku orgasme, Roni sudah melepaskan kontolnya dari memekku. Ia membangunkanku dan menyuruhku nungging. Tampaknya ia ingin membuatku orgasme duluan. Doggystyle pun pose selanjutnya. Seperti di film” bokep, Roni sangat semangat memasuk keluarkan kontolnya. Tak berselang lama, aku pun orgasme. “ ahhhhhhhh… mantap bang. Loly sangat senang disetubuhi.”. jeritan panjang pun keluar dari bibirku tanda kenikmatan. Untuk pertama kalinya, orgasmeku dilihat oleh orang lain. seluruh badanku pun bergetar seirama dengan jeritanku.
5 menit berlalu, Roni kembali meraba-raba memekku untuk memasukkan kontolnya lagi. Wajarlah karena di  mobil hanya seberkas cahaya yg menyinari jadi memekku dan kontolnya tak terlihat jelas. Ronde selanjutnya pun di mulai. Masuknya kontol Roni dan desahanku menandakan percintaan kembali berlangsung. “ahhhhhhh. Ahhhhhhhh. Ahhhhhhhhh. Terusin sayyyaannggggggggg”. Desahan itulah yg terus keluar dari mulut kami. Dengan tenaga ekstra, kontolnya sangat gemulai bergerak maju mundur di memekku.
Tak berselang lama, kontol Roni kembali dilepas. Kali ini Roni ingin mengjilati memekku. Serantak tubuhku bergetar kegelian. “ahhhhhhhhh, terusin bang”. Desahan penuh nafsu itupun keluar dari bibirku. Lidahnya turus naik turun menjilati memekku. Sangat terasa rangsangan itu akhirnya orgasme keduaku pun terjadi. “ahhhhhhhh. Aku keluar lagi banggg”. Tanpa jera Roni menjilati sampai habis cairan memekku.
Setelah puas menjilati memekku, pose doggy style untuk kesekian kalinya kembali terulang. “Loly, buat aku orgasme kali ini!”. Kata dari bibir Roni sangat membakar semangatku. Goyangan khas orang bercinta terus terjadi di mobil Roni. Pada akhirnya suara datang dari bibir Roni. “Loly sayang, udah mau keluar ni”.  Bergegas aku melepas kontolnya dan langsung mengocok kontolnya agar spermanya cepat keluar. Crrooooooot. Sperma yg berlinang dosa itu pun muncrat membasahi wajah dan payudaraku. Aku pun menjilati habis sperma yg tersisa di kontolnya.
Kami pun cepat memakai pakaian dan bergegas pulang. Itu adalah malam terindah bagiku. Di setubuhi  laki” tampan nan menggoda. Hubungan kami tak berakhir sampai di situ. Setiap kami pulang bareng, tak disangka selalu mencari tempat tak berpenghuni untuk bercinta ria. Sejam adalah waktu yg sangat ideal untuk bercinta tanpa sepengetahuan orang lain.    


Pencipta:
Twitter: @mdika20 
follow dan add ya...........



4 comments:

Silahkan tinggalkan komentar di postingan ini