Saturday, March 31, 2012

Cerpen:Love on the Old Building


“Test…test test…hiji loro telu.” terdengar suara seorang siswa dari salah satu pengeras suara di sudut koridor . Sepertinya sedang ada siaran di radio sekolah .
“Hay guys, balik lagi sama gua Mr. aditya alias adit . Penyiar setia Teen Radio di sekolah kebanggan kita ini, yeeee . Heheheheh.” terdengar tawa renyah dari si penyiar radio . ternyata itu aditya .

“Eh git, tumben aditya siaran. Biasanya kan bukan dia?” tanya nanda sambil menyenggol pelan lenganku .
“Terus apa urusannya sama gue ? emang penting ya siapa yang siaran , yang gua denger Cuma lagunya bukan suara penyiarnya . Ngerti ?!” jawabku dingin . Sedikitpun aku tak tertarik untuk mengetahui siapa saja penyiar radio di sekolah ini . Aku hanya penikmat music, terutama untuk menemani ku membaca komik kesukaan ku .


“Ishh lu mah gitu banget jawabnya . Gua kan tanya baik – baik . Lo gue End” dengus nanda kesal . Aku hanya menjulurkan lidah ku dan memasang ekspresi tak bersalah . Aku tahu nanda pasti memilih diam.

“Oke pemirsa, kali ini gua akan bawain sebuah lagu special . Bener-bener special karena ini juga untuk orang yang special . For a girl in my class XII-2 with initial B.V . Happy listening guys”

“Hah, B.V ?Brigitta Viona dong ?”mulai terdengar kasak kusuk di kelas ku setelah mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan adit tadi .
“Eh git, kayanya si adit bakal nyanyiin lagu buat lu tuh . Cieeee”
“Cieee, gita kira-kira lagu apa ni ya ? Kayanya so sweet gitu nih .” Kini gantian nanda yang ikutan meledekku .
Belum sempat aku menjawab pertanyaan nanda, tiba-tiba saja terdengar suara petikan gitar dari pengeras suara . Tak lama berselang terdengar aditya menyanyikan sebuah lagu, lebih tepatnya bagian reff lagu itu ..

mungkin hanya lewat lagu ini, akan ku nyatakan rasa cinta ku padamu, rinduku padamu . tak bertepi ..” terdengar aditya menarik nafas sebentar .

“Adityaaa !!! apa apaan ni anak.. “ aku mendengus kesal sesaat setelah mendengar lagu itu  . Jika memang benar itu aditya, apa maksudnya dengan melakukan semua ini ?! apa ia ingin mempermalukan ku di depan seluruh siswa sekolah ini .
“Cieee, ehem ehem , kayanya ada yang lagi nyatain cinta ni … Kira-kira di terima gak ya ?” ledek nanda dengan tatapan jailnya padaku . Tak hanya nanda yang meledekku , tapi hampir seisi kelas juga ikut meledekku . Emosi ku langsung memuncak seketika karena ledekan anak – anak seisi kelas .
“Brakkkk !!” ku pukul meja ku dengan keras . “Puas lu semua ngecengin gua !! Puas hah ?!”  Ku tatap nanda dan seisi kelas dengan tatapan sinis . Semua langsung terdiam melihat reaksi ku barusan . Biarlah, mereka yang memulai semua ini .
“Yah yah git, jangan marah dong. Gua kan Cuma bercanda.” nanda langsung meminta maaf saat itu juga . Tapi maaf, sepertinya batas kesabaran ku sudah habis . Dan biang keladi dari semua ini adalah, Aditya Syahdan .
“Tau ah, minggir lu. Gua mau nyelesain masalah gua . Awas !!” ku dorong nanda agar menyingkir dari bangkunya. Tapi, ia langsung menggengam tangan ku dan berusaha menahan ku. Tatapan matanya mengisyaratkan agar aku tidak meladeni tingkah konyol aditya . Namun emosi ku sudah terlanjur memuncak . Ku hempaskan tanggan nya secara kasar dan langsung menuju ruang radio sekolah .

Sepanjang koridor sekolah, terlihat berbagai ekspresi anak – anak yang ku temui . Mungkin bagi mereka ini hal yang lucu . Tapi , tidak untukku !! Semua ini memalukan . Tanpa mempedulikan tatapan mereka aku terus berlalu menuju ruangan radio .
“BRAKKK !!” ku buka pintu ruangan radio secara kasar . Aditya yang hendak melanjutkan nyanyiannya langsung berhenti ketika melihat ku . Ia langsung meletakkan gitarnya di dekat stereo.

“Heh, apa apaan maksud lu nyanyi lagu kaya gitu. Mau bikin gua malu lu ?!”
“Please git, dengerin penjelasan gua dulu . Gua ngelakuin hal itu juga ada alasannya .”
“Alaaah gak butuh gua penjelasan dari lu . Jelas-jelas lu mau bikin gua malu kan .”
“Lu salah git, gua ngelakuin semua ini karena gua sayang sama lu. “ kata aditya pelan.

“Deg…Deg” tiba – tiba saja jantungku berdetak tak karuan . Apa maksud semua omongan nya itu ? Karena ia sayang padaku ? Ku tatap tajam kedua matanya, mencoba mencari adakah kebohongan di matanya . Apa mungkin ini hanya salah satu ide gila nya ? TAPI !! Tak sedikit pun terlihat ada kebohongan, sorot matanya menunjukkan ia sedang bicara jujur . Entah kenapa aku tak bisa membalas kata-katanya tadi . Suara ku serasa tertahan saat mendengar alasannya itu .
“Git, briggita ? Lu gak marah sama gua kan?”suara aditya langsung membuyarkan lamunan ku .
“Plakkk” sebuah tamparan mendarat mulus di pipi kanan aditya . “Lu gila dit, untuk kali ini gua udah males untuk nanggepin semua kegilaan lu . Gua gak mau liat lu lagi.”Aku langsung berbalik dan meninggalkan aditya yang masih terpaku di tempatnya .
“Gua gila karena gua sayang sama lug it. I’m crazy over you” teriak aditya saat aku hendak keluar .
Aku terus berlalu, tak mempedulikan teriakan aditya . Aku sudah muak terhadapnya .
                                                                        ËËË
Aku sudah hampir sampai di kelas ku . Terdengar suara gaduh dari seisi kelas . Aku yakin mereka sedang membicarakan kejadian konyol tadi . “Argggghhh apa mereka gak paham yang namanya privacy?” dengus ku kesal .
            “Heh, syutt syutt diem, ada orangnya tuh .” terdengar seseorang member komando untuk diam saat aku hendak masuk ke kelas .
Saat memasuki kelas, ku tatap satu persatu anak di kelas . Semuanya memalingkan wajahnya saat ku tatap, berpura-pura tak mengetahui soal kejadian konyol itu .
            “Eh git, gimana si adit . Di terima gak ?” terdengar nanda mulai bersuara .
            “Itu bukan urusan lu !! Dan gua paling gak suka sama orang yang sok ikut campur urusan gua, terutama urusan pribadi gua .Ngerti lu !!” bentak ku pada nanda . Aku langsung mengambil tas ku dan memilih pulang . Berlama-lama di kelas ini hanya membuat mood ku makin memburuk .
            “Dasar temen gak peka . Gak tau apa yang namanya privacy . Toh ini masalah gua, apa hubungannya coba sama gua .” aku terus menggerutu sepanjang koridor sekolah .
                                                                        ËËË
Sesampainya di rumah, aku langsung menuju kamar ku . Ku lemparkan tas ku ke sudut kamar . Untunglah saat ini tak ada orang di rumah sehingga aku bisa puas meluapkan emosi ku . Ku hempaskan tubuhku di ranjang . Semua kejadian hari ini benar-benar membuat pikiran ku kacau !!
            “ARGHHHHHH dasar cowok gila . Dia kira gua mau apa nerima dia . setelah semua masalah yang pernah dia buat, jangan harap gua akan nerima dia . NEVERR !! teriakku di dalam kamar . “Cape gua ngurusin  semua ini, mending gua tidur” langsung saja ku tarik selimut menutupi wajah ku . Berharap semua akan menjadi lebih baik esok hari .
ËËË
Hari ini aku masuk sekolah masih dengan suasana hati yang buruk . Tapi untungnya tak ada lagi anak-anak di kelas yang membahas kejadian kemarin . Mungkin mereka sudah tahu bagaimana jika emosi ku sedang memuncak . Dan itu bukan lah hal yang baik untuk terjadi .
            “Emhh, git . soal kemarin gua minta maaf ya . Serius deh kemarin gua Cuma bercanda. Maafin gua ya” nanda langsung meminta maaf sesampainya aku di mejaku . Aku hanya menggangguk membalas permintaan maafnya itu .
            “Kok si curut gak masuk ya ? Tumben, apa karena omongan gua kemarin ?” tiba-tiba saja wajah aditya terbayang di pikiran ku . Setelah aku sadar aditya tak ada di tempat duduknya .
            “Loh kok gua jadi mikirin si curut sih . Hush hush hush, lu gak boleh mikirin dia git . Inget he’s your enemy.” segera saja ku tepis jauh-jauh bayangan aditya di otakku . Aku sendiri heran kenapa bisa ia muncul di pikiran ku .
Tak terasa sudah satu minggu lebih aditya tidak masuk sejak kejadian itu . Dan tak ada kabar sama sekali tentang keadannya .Tiba-tiba saja aku merasa bersalah sekaligus khawatir terhadapnya . Apa mungkin semua ini karena kata-kataku ? Jujur, aku merasa takut terjadi hal yang buruk padanya .
            “Ehh git, kok aditya gak masuk-masuk ya? Sekarang udah tanggal 14 februari dan dia gak masuk dari tanggal 6, berarti udah 8 hari dia gak masuk” tanya nanda tanpa menoleh padaku .
            “Mana gua tau, lagian itu bukan urusan gua juga” jawabku cuek . Padahal aku sebenarnya sedikit khawatir padanya. Tapi sepertinya aku terlalu gengsi untuk mengakuinya .
            “Emm git, apa lu bener-bener gak ada feel sama dia ? Bukannya dulu lu pernah satu kelompok sama dia waktu karantina lomba IPA” tanya nanda sambil menatap ku .
            “gak” jawabku datar . Tapi, tiba –tiba saja semua kenangan dua tahun lalu muncul kembali di ingatan ku . Saat aku dan aditya masih tergabung dalam satu kelompok tugas . Jujur saja aku pernah sedikit menyukainya . Tapi, rasa itu menghilang begitu saja . Dan yang tersisa tinggal rasa benci padanya . Aku sendiri tak tahu mengapa ? Dan kini, apa mungkin rasa itu mulai muncul kembali? Tapi aku merasa tak enak terlebih setelah penolakan kasar ku padanya .
            “Eh git, tadi ada yang nitipin surat buat lu .” kata nanda sambil menyerahkan sebuah amplop kecil biru padaku .
            “Dari siapa ? Terus apa maksudnya ?
            “Mana gua tahu, dah nanti lu baca aja di rumah . Gua balik duluan ya. Gua mau nemenin nyokap ke berobat”. Ternyata nanda sudah merapikan semua bukunya, ia langsung pergi meninggalkan ku sesaat setelah bel pulang berbunyi .
ËËË
Sesampainya di rumah langsung saja ku ambil surat itu dari dalam tas ku . Tanpa berganti baju, langsung saja ku buka amplop yang berisi sepucuk surat itu .
            Dear brigitta,
Gua tau, mungkin cara gua waktu itu salah banget . Tapi, lu harus tau klo gua bener-bener sayang sama lu . Dan gua yakin lu pasti punya perasaan yang sama kaya gua kan ? Jujur aja sama hati lu . Gua harap masih ada kesempatan ke dua buat gua .
Klo kesempatan itu ternyata ada, gua harap lu mau temuin gua di atap gedung La symphony. Semoga kali ini lu bisa tau gimana perasaan gua yang sebenarnya .
                                                                                                                        AS
“AS… apa mungkin ini dari aditya? Tapi, kenapa dia ngajak gua ketemu di tempat itu ? Itu kan gedung yang udah lama kosong ? Apa gua harus nemuin dia, tapi klo gua gak nemuin gua gak akan pernah tau kenyataan yang sebenarnya ?“ rentetan pertanyaan muncul seketika di pikiran ku.

Dan, entah kenapa aku rasa aku harus menemuinya, dan tak boleh menyia-nyiakan kesempatan kali ini . Dan ku putuskan akan menemui aditya apapun resikonya .

Pukul 7 malam, aku masih agak ragu untuk menemuinya . Tapi, rasa khawatir padanya mendesakku untuk menemuinya malam ini . Tanpa pikir panjang langsung saja ku sambar kunci mobil ku dan menuju gedung La symphony ….

Suasana di sekitar gedung itu terlihat sepi , tapi tak sedikit pun ada rasa takut di benakku . Aku langsung menaiki satu persatu anak tangga menuju puncak gedung .

Sesampainya di puncak gedung, ribuan lampu-lampu kecil menyambutku .Terlihat ada seorang pria berdiri membelakangi ku . Dari caranya berdiri, aku tahu itu pasti aditya .
“Aku tahu git, kamu pasti datang. Dan aku yakin kamu datang kesini karena kemauan hati kamu “ kata aditya sambil membalikkan badannya ke arah ku . Aku bisa melihat jelas tatapannya yang teduh itu, dan rasanya  ku tak bisa membantah kalimatnya tadi .
Ia berjalan menghampiri ku, dan saat itu juga langsung berlutut di hadapan ku.

“Ehh ehh apa apaan ini . Ngapain lu pake berlutut segala di hadapan gua” . Aku sedikit salting saat melihat tindakan aditya itu . Dan ia langsung saja menggenggam tangan ku .Membuat perasaan ku makin campur aduk .
“Brigitta putri, aku sayang sama kamu . Dan aku harap kamu mau kasih kesempatan ke dua untuk aku” kata aditya tanpa basa-basi . Ada rasa senang menyeruak di hati ku ketika aditya berkata demikian. Sepertinya rasa sayang di hatiku juga mulai tumbuh untuknya. Tapi, aku masih ragu.
“Tapi dit, gua gak tau apa gua bisa jawab saat ini juga” kataku terbata-bata.
“Aku gak peduli kapan kamu mau jawab . Yang aku ingin kamu kasih kepercayaan sama aku untuk jaga hati kamu, dari sekarang” kata aditya sambil menatap kedua mataku . Aku tak bisa berbohong lagi dengan perasaan ini, rasa benci di hati ku kini sudah menjadi rasa cinta untuk aditya .
“Mungkin untuk itu gua bisa,dan semoga aja gua bisa sayang sama lu seperti lu sayang sama gua dit” jawabku mantab . Aditya langsung berdiri dan memeluk ku saat itu juga .
“Thanks brigitta, I love you my princess.” bisik aditya di telinga ku . Aku hanya mengangguk pelan membalas kata-kata aditya .Aku merasa nyaman berada di pelukannya. Dan satu  pinta ku dalam hati, semoga hubungan ini makin indah seiring berjalannya waktu .

 Ini hasil karya temen aku,namanya rahma,bisa di add di fb-nya dia
ini linknya: Link

bisa juga di follow di: @Febriana_CR

bagus kan cerpennya? kapan-kapan kalau dia ada keinginan buat cerpen lagi ane share lagi deh

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar di postingan ini