Tim nasional Indonesia tak pernah kehabisan striker-striker andal dengan naluri mencetak gol tinggi. Berikut ini lima pencetak gol tersubur di tim nasional Indonesia maupun di klub: Bambang Pamungkas, Widodo C Putro, Kurniawan Dwi Yulianto, Ilham Jayakesuma dan Boas Solossa.
Di antara lima nama tersebut, beberapa di antaranya pernah menjadi top skor kompetisi sepak bola nasional sampai turnamen internasional di eranya.
Ilham Jayakusuma
Pemain kelahiran Palembang 19 September 1978 ini merupakan pencetak gol terbanyak pada ajang Piala Tiger 2004 dengan 7 gol. Bahkan pada kompetisi Ligina (Liga Indonesia) VIII pada 2002-2003, dia menjadi top skor dengan 26 gol saat bermain bersama Persita Tangerang. Begitu juga pada Ligina X, dengan koleksi 22 gol dia menjadi pencetak gol terbanyak.
Di tim nasional, Ilham tak kalah ganas. Dia juga menjadi salah satu bomber tersubur, dengan menyumbangkan 13 gol dari 18 kali tampil membela tim Merah-Putih sejak 2004 hingga 2007.
Bambang Pamungkas
Kapten Tim Persija Jakarta ini langsung menjadi top skor pada awal karir professional pertamanya, yaitu musim kompetisi musim kompetisi 1999/2000, dengan koleksi 24 gol. Setelah itu, pemain kelahiran Salatiga, Jawa Tengah ini langsung bergabung dengan klub divisi III Belanda, EHC Norad. Hanya empat bulan, kemudian kembali ke pangkuan Persija.
Bersama klub asal Jakarta, Bambang yang pernah jadi pemain di Selangor FC, Malaysia, telah mengoleksi 126 gol hingga kini.
Di Timnas, pemain yang terkenal dengan lompatan tingginya itu menjadi pemegang rekor penampilan terbanyak (caps) dan top skor. Dari 77 penampilan yang masuk dalam jadwal FIFA, dia sudah mengoleksi 36 gol. Namun jika menyertakan pertandingan Non-FIFA (termasuk melawan klub dan Tim Nasional U-23), maka penampilan Bambang adalah 88 dengan 42 gol.
Widodo Cahyono Putro
Pemain tersubur di timnas Indonesia ini sekarang menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia U-22. Sebagai pemain, Widodo kerap mengharumkan nama Indonesia di ajang kejuaraan internasional. Publik sepak bola nasional tentunya masih ingat dengan gol spektakulernya dengan cara bersalto saat melawan Kuwait, yang kemudian dinobatkan sebagai gol terbaik Piala Asia 1996.
Widodo membela timnas Indonesia sejak tahun 1991 dan pensiun pada 1999. Dia telah melesakkan si kulit bundar ke gawang lawan sebanyak 15 kali dalam 55 kali penampilanya.
“Alasan saya untuk pensiun dari tim nasional adalah ingin menghasilkan kesempatan kepada pemain lainnya agar mampu tampil bersama timnas,” ujarnya kepada Vista. “Saya juga tidak ingin terlalu memaksakan diri tetap bertahan di timnas," imbuhnya.
Boas Solossa
Kehadiran Boas Solossa di tim nasional, mengingatkan publik pada sosok Rocky Putiray, striker timnas di era 1990-an. Pemain berusia 25 tahun ini terkenal dengan
kemampuannya dalam mengontrol bola, tendangan kaki kiri yang keras, akurasi kaki kiri dan kaki kanan yang baik, kecepatan, visi penyerangan dan naluri dalam mencetak gol.
Bersama Persipura ia sudah menyumbangkan 97 gol serta dua juara liga Indonesia pada 2006 dan 2009. Sedangkan di timnas ia sudah mencetak 6 gol dari 23 kali kesempatannya, sejak mulai membela Tim Garuda dari tahun 2004 hingga sekarang.
Kurniawan Dwi Yulianto
Terakhir ada Kurniawan Dwi Yulianto, pesepak bola Indonesia yang juga dianggap sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Pemain dengan panggilan "si kurus” adalah salah satu dari sedikit pemain Indonesia yang pernah mencicipi bermain di Eropa selain Bepe.
Pada awal kariernya dia sempat bermain di tim remaja Sampdoria sebelum kemudian pindah ke FC Luzern di Swiss. Saat ini Kurniawan adalah pencetak gol terbanyak kedua dalam timnas Indonesia setelah Bambang Pamungkas, dengan 31 gol.
Di antara lima nama tersebut, beberapa di antaranya pernah menjadi top skor kompetisi sepak bola nasional sampai turnamen internasional di eranya.
Ilham Jayakusuma
Pemain kelahiran Palembang 19 September 1978 ini merupakan pencetak gol terbanyak pada ajang Piala Tiger 2004 dengan 7 gol. Bahkan pada kompetisi Ligina (Liga Indonesia) VIII pada 2002-2003, dia menjadi top skor dengan 26 gol saat bermain bersama Persita Tangerang. Begitu juga pada Ligina X, dengan koleksi 22 gol dia menjadi pencetak gol terbanyak.
Di tim nasional, Ilham tak kalah ganas. Dia juga menjadi salah satu bomber tersubur, dengan menyumbangkan 13 gol dari 18 kali tampil membela tim Merah-Putih sejak 2004 hingga 2007.
Bambang Pamungkas
Kapten Tim Persija Jakarta ini langsung menjadi top skor pada awal karir professional pertamanya, yaitu musim kompetisi musim kompetisi 1999/2000, dengan koleksi 24 gol. Setelah itu, pemain kelahiran Salatiga, Jawa Tengah ini langsung bergabung dengan klub divisi III Belanda, EHC Norad. Hanya empat bulan, kemudian kembali ke pangkuan Persija.
Bersama klub asal Jakarta, Bambang yang pernah jadi pemain di Selangor FC, Malaysia, telah mengoleksi 126 gol hingga kini.
Di Timnas, pemain yang terkenal dengan lompatan tingginya itu menjadi pemegang rekor penampilan terbanyak (caps) dan top skor. Dari 77 penampilan yang masuk dalam jadwal FIFA, dia sudah mengoleksi 36 gol. Namun jika menyertakan pertandingan Non-FIFA (termasuk melawan klub dan Tim Nasional U-23), maka penampilan Bambang adalah 88 dengan 42 gol.
Widodo Cahyono Putro
Pemain tersubur di timnas Indonesia ini sekarang menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia U-22. Sebagai pemain, Widodo kerap mengharumkan nama Indonesia di ajang kejuaraan internasional. Publik sepak bola nasional tentunya masih ingat dengan gol spektakulernya dengan cara bersalto saat melawan Kuwait, yang kemudian dinobatkan sebagai gol terbaik Piala Asia 1996.
Widodo membela timnas Indonesia sejak tahun 1991 dan pensiun pada 1999. Dia telah melesakkan si kulit bundar ke gawang lawan sebanyak 15 kali dalam 55 kali penampilanya.
“Alasan saya untuk pensiun dari tim nasional adalah ingin menghasilkan kesempatan kepada pemain lainnya agar mampu tampil bersama timnas,” ujarnya kepada Vista. “Saya juga tidak ingin terlalu memaksakan diri tetap bertahan di timnas," imbuhnya.
Boas Solossa
Kehadiran Boas Solossa di tim nasional, mengingatkan publik pada sosok Rocky Putiray, striker timnas di era 1990-an. Pemain berusia 25 tahun ini terkenal dengan
kemampuannya dalam mengontrol bola, tendangan kaki kiri yang keras, akurasi kaki kiri dan kaki kanan yang baik, kecepatan, visi penyerangan dan naluri dalam mencetak gol.
Bersama Persipura ia sudah menyumbangkan 97 gol serta dua juara liga Indonesia pada 2006 dan 2009. Sedangkan di timnas ia sudah mencetak 6 gol dari 23 kali kesempatannya, sejak mulai membela Tim Garuda dari tahun 2004 hingga sekarang.
Kurniawan Dwi Yulianto
Terakhir ada Kurniawan Dwi Yulianto, pesepak bola Indonesia yang juga dianggap sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Pemain dengan panggilan "si kurus” adalah salah satu dari sedikit pemain Indonesia yang pernah mencicipi bermain di Eropa selain Bepe.
Pada awal kariernya dia sempat bermain di tim remaja Sampdoria sebelum kemudian pindah ke FC Luzern di Swiss. Saat ini Kurniawan adalah pencetak gol terbanyak kedua dalam timnas Indonesia setelah Bambang Pamungkas, dengan 31 gol.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar di postingan ini