Saturday, July 28, 2012

Bayar Biaya Kontrakan Setiap Bulan Tapi Masih Bisa Menabung Beli Rumah

Tanya:
Saya fresh graduate, baru kerja di Jakarta 2 tahun terakhir dan tinggal di rumah kos. Cita-cita ingin suatu hari bisa beli rumah kecil, mungkin di pinggiran Jakarta, jadi dari sekarang sudah mulai nabung. Masalahnya, menyisihkan gaji untuk bayar kost setiap bulan plus untuk menabung itu bikin pengeluaran sehari-hari jadi terbatas. Ada tips nggak, supaya nabung lancar tapi bisa tetap hidup enak? Lalu kalau untuk yang ngekos (atau tinggal di apartemen), idealnya biaya bulanannya maksimal berapa persen dari gaji sih?
Rizalia, 27, Jakarta

Jawab:
Dear Rizalia,

So happy for you, baru kerja 2 tahun udah punya cita-cita beli rumah. Artinya you're single yang sudah tahu apa yang jadi tujuan. Jarang lho, ketemu single yang udah punya tujuan pasti. Menyisihkan pengeluaran sehari-hari untuk mengejar tujuan hidup memang berat. Karena artinya kita harus memaksa diri untuk sangat mengirit.

Salah satu pilihan untuk tidak terlalu ngirit dan masih bisa nikmatin hidup adalah dengan berkenalan dengan investasi. Sebagai contoh: misalnya untuk mengejar impian beli rumah seharga 300 juta, kita akan kejar dulu DP-nya sebesar 30 persen, yaitu 90 juta.

Kalau kita menabung selama 5 tahun, maka uang yang harus kita tabung per bulan adalah Rp 1,5juta. Megap-megap kan ya, kalau fresh graduate harus nabung segini gede, kapan bisa ada dana lebih buat senang-senang?

Nah, kalau investasi, misalnya di reksa dana pasar uang/pendapatan tetap/emas LM, dengan asumsi return 5-10% per tahun, maka uang yang harus disisihkan akan lebih kecil angkanya, yaitu Rp Rp 1,1 juta (lebih kecil 400 ribu). Sehingga you can still enjoy your life.

Untuk sewa kos/apartemen, idealnya hanya boleh maksimal 30 persen dari pemasukan. Kalau sampai 50 persen ya sama juga. Nggak akan bisa puas untuk nikmatin gaji, nggak bisa nabung juga.

Hope it helps.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar di postingan ini