Setelah wajahnya dibuat jelek di sampul majalah “New Republic”, kini giliran salah satu majalah fashion Afrika Selatan yang memasang Kate Middleton palsu di sampul majalahnya.
Majalah Marie Claire Afrika Selatan akan menampilkan Kate Middelton di sampul majalah edisi Agustus mendatang. Namun sayang, itu bukan Kate Middleton yang sebenarnya.
Tak dipungkiri lagi, sejak menjadi tunangan dan istri ahli waris Kerajaan Inggris, Kate selalu menjadi perbincangan, terutama soal busana yang dikenakan. Namun Kate pernah menolak permintaan majalah 'Vogue' Amerika Serikat saat memintanya menjadi model sampul mereka. Alasan yang dikeluarkan pihak kerajaan adalah, Kate tak ingin mempromosikan dirinya sebagai ikon fashion, karena akan berseberangan dengan kegiatan sosial yang menjadi kewajibannya sebagai anggota keluarga kerajaan.
Namun sayang, Marie Claire tak mengundang sang tuan putri untuk melakukan sesi foto. Mereka malah menggunakan kepalanya saja lalu menyambungnya dengan tubuh orang lain. Alih-alih mengakui bahwa majalahnya menggunakan model sampul palsu , Couse malah menyebut foto itu "persembahan seni dari penggemar".
Di sampul majalah itu, “Kate” menggunakan gaun bernuansa jingga dengan motif yang ramai. Posenya yang bertolak pinggang ala model juga terasa sangat bergaya. Sungguh berbeda dengan penampilan Kate yang biasanya memilih busana tanpa motif yang anggun.
Pihak Marie Claire boleh berkilah, namun banyak juga tanggapan negatif mengenai sampul tersebut. "Bagaimana itu bisa dibilang baik. Ini sama saja kalian (Marie Claire) menipu pembacanya," komentar salah satu pembaca. "Aku tak suka ini, aku tak akan membelinya," ujar pembaca yang lain.
Menurut Anda bagaimana?
Majalah Marie Claire Afrika Selatan akan menampilkan Kate Middelton di sampul majalah edisi Agustus mendatang. Namun sayang, itu bukan Kate Middleton yang sebenarnya.
Tak dipungkiri lagi, sejak menjadi tunangan dan istri ahli waris Kerajaan Inggris, Kate selalu menjadi perbincangan, terutama soal busana yang dikenakan. Namun Kate pernah menolak permintaan majalah 'Vogue' Amerika Serikat saat memintanya menjadi model sampul mereka. Alasan yang dikeluarkan pihak kerajaan adalah, Kate tak ingin mempromosikan dirinya sebagai ikon fashion, karena akan berseberangan dengan kegiatan sosial yang menjadi kewajibannya sebagai anggota keluarga kerajaan.
Namun hal itu tak menghentikan niat Marie Claire untuk menjadikan Kate menjadi model sampulnya. "Kami sangat terinspirasi dengan kisah dongeng yang dialami Kate dan kehidupannya sebagai putri kerajaan yang modern. Oleh karena itu, kami ingin menjadikannya sampul edisi Agustus," ujar Marisa Crous, salah satu penulis Marie Claire.
Namun sayang, Marie Claire tak mengundang sang tuan putri untuk melakukan sesi foto. Mereka malah menggunakan kepalanya saja lalu menyambungnya dengan tubuh orang lain. Alih-alih mengakui bahwa majalahnya menggunakan model sampul palsu , Couse malah menyebut foto itu "persembahan seni dari penggemar".
Di sampul majalah itu, “Kate” menggunakan gaun bernuansa jingga dengan motif yang ramai. Posenya yang bertolak pinggang ala model juga terasa sangat bergaya. Sungguh berbeda dengan penampilan Kate yang biasanya memilih busana tanpa motif yang anggun.
Pihak Marie Claire boleh berkilah, namun banyak juga tanggapan negatif mengenai sampul tersebut. "Bagaimana itu bisa dibilang baik. Ini sama saja kalian (Marie Claire) menipu pembacanya," komentar salah satu pembaca. "Aku tak suka ini, aku tak akan membelinya," ujar pembaca yang lain.
Menurut Anda bagaimana?
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar di postingan ini